Kamis,
4 Oktober 2012
Fakultas MIPA Universitas Haluoleo
MENGAIS REZEKI DI MALAM HARI
Pekerjaan
adalah Ibadah. Banyak sekali pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dimuka bumi
ini, entah itu pekerjaan yang sifatnya halal bahkan pekerjaan yang dapat
dikatakan sebagai pekerjaan yang haram. Pekerjaan yang dilakukan mungkin tak
seberapa dengan upah atau gaji yang diinginkan oleh setiap orang. Terkadang
pekerjaan itu menjadi lebih indah dan menyenangkan jika kita mampu melakukan
pekerjaan itu dengan ikhlas, senang hati, dan bertanggung jawab. Ada beberapa
pekerjaan yang kemungkinan bagi orang lain mengnggapnya sebagai pekerjaan yang
tidak layak untuk dilakukan. Banyak pertimbangan yang diperhitungkan terhadap
suatu pekerjaan yakni untung dan ruginya. Tapi bagi sebagian orang untung dan
rugi itu adalah sifatnya relatif. Salah satu contoh misalnya adalah petugas
kebersihan yang membersihkan suatu tempat menjadi lebih bersih dan nyaman,
sehinggga orang-orang yang ada disekitarnya pun menjadi lebih nyaman dan
semangat untuk beraktivitas.
Membersihkan
sampah di Kampus merupakan pekerjaan paling melelahkan. Setiap harinya pasti
ada saja sampah yang berserakan di tanah, di selokan, dan di tempat lainnya.
Fakultas MIPA Unhalu memiliki lingkungan yang cukup luas sehingga pekerjaan
untuk mebersihkan sampah-sampah tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang
cukup besar. Petugas kebersihan di Fakultas MIPA sampai kewalahan untuk
membersihkan sampah tersebut. Pekerjaan membersihkan sampah tersebut bukan
hanya dikerjakan pada siang hari tetapi juga dikerjakan pada malam hari. Petugas
kebersihan tak pernah mengeluh atas tugas yang dilakoninya saat ini. Entah dia
mengeluh ataupun tidak, itu tergantung dirinya sendiri yang menjalani tugas
tersebut. Setiap malam petugas kebersihan hadir lebih awal utnuk bertugas
membersihkan sampah-sampah yang berhamburan akibat ulah tangan Mahasiswa. Malam
itu nampak seorang petugas kebersihan sedang sibuk mebersihkan sampah ditiap-tiap
sudut halaman di Fakultas MIPA Universitas Haluoleo. Namun setelah diperhatikan
dengan seksama, ternyata petugas kebersihan tersebut tidak sendirian, tetapi
dia membawa dua orang anaknya yang masih kecil kira-kira berumur 5 sampai 6
tahun.
Waktu telah
menunjukkan pukul 10.00 WITA, tetapi petugas kebersihan itu belum juga selesai
mengerjakan tugasnya. Anak-anaknya yang datang malam itu juga ikut membantunya mengambil sampah-sampah plastik
yang berserakan di halaman kampus FMIPA Unhalu. Sungguh menyayat hati ketika
memperhatikan anak-anak itu bekerja membantu ayahnya di malam yang sunyi,
gelap, dan sepi. Tetapi mereka senang dengan hal itu, tak ada kesedihan dimata
anak-anak itu, mungkin mereka belum mengerti tentang arti kehidupan yang
sebenarnya. Tapi inilah kenyataan dan realita yang terjadi di lapangan. Ayahnya
pun tak mengharapkan hal ini terjadi kepadanya dan juga anak-anaknya. Semoga
ALLAH memberikan kesabaran dan ketabahan kepada petugas kebersihan tersebut dan
menjadikan anak-anaknya menjadi anak yang sholeh serta berbakti kepada kedua
orang tua.
Petugas kebersihan
selalu ikhlas dan serius menjalani pekerjaan yang ia lakoni saat ini. Bahkan
dia tak pernah mengeluh sedikitpun serta melakukan tugas itu dengan penuh rasa
tanggung jawab yang tinggi. Tak seperti kita saat ini yang memiliki amanah dan
tanggung jawab yang besar tapi tak menggunakannya dengan sepenuh hati. Kita
mestinya malu dengan petugas kebersihan itu, karena ia yakin pekerjaan yang ia
lakukan adalah suatu bentuk Ibadah kepada ALLAH dan ALLAH Maha Kuasa atas
Segala Sesuatu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
boleh ji di copas filenya, asal dicoment jg :)