1.
Anatomi
Bulu pada Burung Perkutut
Klasifikasi :
Kingdom : Animal
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Aves
Subclass : Nearnithes
Ordo : Colombiformes
Famili : Columbidae
Subfamili : Columbidae
Genus : Geopelia
Spesies : Geopelia striata
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Aves
Subclass : Nearnithes
Ordo : Colombiformes
Famili : Columbidae
Subfamili : Columbidae
Genus : Geopelia
Spesies : Geopelia striata
a) Struktur
Bulu
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
· Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
· Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
· Plumae, Bulu yang sempurna.
· Barbae
· Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari :
· Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
· Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
· Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
· Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari rachis.
Gambar Struktur Bulu Burung
Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
· Tectrices, bulu yang menutupi badan.
· Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
· Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
· remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia.
· Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
· Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
· Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
· Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984)
b) Fungsi bulu
1. Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam cuaca dingin.
2. Sementara, saat cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu-bulu mereka.
3. Penutup tubuh.
4. Bulu di bagian bawah dan bulu yang terletak di sepanjang sayap dan ekor memiliki bentuk yang berbeda. Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem.
5. Untuk memperindah tubuh.
6. Plumae berfungsi agar dapat terbang.
7. Plamulae berfungsi Sebagai isolator.
8. Filoplumae Berfungsi sebagai sensor.
9. Mengangkat tubuh burung di udara.
10. Menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya.
11. Untuk melindungi kulit dari serangga.
12. Untuk menghangatkan telur pada saat mengerami.
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
· Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
· Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
· Plumae, Bulu yang sempurna.
· Barbae
· Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari :
· Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
· Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
· Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
· Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari rachis.
Gambar Struktur Bulu Burung
Lubang pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.
Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
· Tectrices, bulu yang menutupi badan.
· Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
· Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
· remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia.
· Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
· Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
· Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
· Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984)
b) Fungsi bulu
1. Dapat mencegah hilangnya panas tubuh dengan menggoyang-goyangkan bulu mereka dalam cuaca dingin.
2. Sementara, saat cuaca panas, burung mempertahankan kesejukan tubuh dengan melicinkan bulu-bulu mereka.
3. Penutup tubuh.
4. Bulu di bagian bawah dan bulu yang terletak di sepanjang sayap dan ekor memiliki bentuk yang berbeda. Bulu-bulu ekor yang besar digunakan untuk mengemudi dan mengerem.
5. Untuk memperindah tubuh.
6. Plumae berfungsi agar dapat terbang.
7. Plamulae berfungsi Sebagai isolator.
8. Filoplumae Berfungsi sebagai sensor.
9. Mengangkat tubuh burung di udara.
10. Menahan panas sehingga tubuh burung dapat menjaga panas tubuhnya.
11. Untuk melindungi kulit dari serangga.
12. Untuk menghangatkan telur pada saat mengerami.
2. Struktur Anatomi Bulu Aves.
Klasifikasi :
Kingdom
: Animalia
Phyllum
: Chordata
Sub
phylum : Vertebrata
Super
classis : Tetrapoda
Classis
: Aves
Sub
classis : Neornithes
Super
ordo : Palaeognathes
Ordo
: Galliformes
Familia
: Gallidae
Genus
: Gallus
Species
: Gallus gallus
Bulu-bulu ini
berfungsi untuk melindungi kulit terhadap cuaca yang tidak cocok dan untuk
terbang. Menurut stuktur anatomisnya ada 3 bulu yaitu :
- Plumae (contour-feathers).
Terdiri atas
bagian-bagian :
• Calamus
(quill) adalah tangkai bulu.
• Rachis
(shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum dan di
dalamnya tidak berongga.
• Umbilicus
inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.
• Umbilicus
superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang melanjutkan diri
sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya kedua umbilicus dilalui
pembuluh darah untuk memberi makanan pada bulu muda tadi.
• Vexillum
(vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari rachis,
tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut arahnya barbulae
terbagi atas :
- barbulae yang
distal, menuju ke arah ujung bulu/ distal, mempunyai kait-kait (radioli) untuk
mengait barbulae yang proximal.
- barbulae yang
proximal, menuju ke arah pangkal bulu/ proximal.
- Plumulae (down-feather)
Biasanya
terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami telurnya.
Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak mereduksi,
barbae yang panjang dan fleksibel, serta barbulaeyang pendek.
- Filoplumae (hair-feather).
Fungsinya belum
diketahui, berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-cabang pendek
halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai tangkai yang
panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa barbae.
3. Anatomi Bulu
Burung Merpati
Bulu adalah yang terpenting dan dari segi keindahan yang menarik dari
seekor burung. Ungkapan “ringan seperti bulu” menggambarkan kesempurnaan bentuk
yang canggih dari sehelai bulu. Bulu terbuat dari semacam zat protein yang
disebut keratin. Keratin merupakan bahan yang keras dan berdaya tahan yang
terbentuk dari sel-sel tua yang berpindah dari sumber-sumber zat gizi dan
oksigen pada lapisan kulit yang lebih dalam dan mati untuk memberi jalan bagi
sel-sel baru.
Rancangan pada bulu burung begitu rumit,bulu “memiliki kerumitan bentuk
yang ajaib” yang “memungkinkan perbaikan aerodininamik secara mekanik” yang tak
pernah dapat dicapai melalui cara lain manapun, bulu merupakan penyesuaian yang
hampir sempurna untuk terbang karena bulu itu ringan, kuat, berbentuk pola yang
memperlancar aliran udara, dan memiliki bentuk kawat berduri dan pengait yang
sangat kuat.
Bulu memiliki kegunaan berbeda tergantung pada tempatnya di tubuh. Bulu di
badan seekor burung memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan yang ada di sayap
atau ekor. Bulu-bulu ekor yang penuh ditumbuhi bulu berguna untuk mengendalikan
dan mengerem. Di lain pihak, bulu sayap memiliki bentuk berbeda yang
memungkinkan daerah permukaannya mengembang ketika mengepak untuk memperbesar
gaya angkat. Ketika sayap mengepak ke bawah, bulu-bulu makin merapat, yang
mencegah aliran udara lewat. Ketika sayap berada dalam gerakan ke atas,
bulu-bulunya terbuka, memberi jalan pada aliran udara. Bentuk kelengkungan
sayap pada burung membuat tekanan udara pada permukaan bagian atas lebih lemah
daripada bagian bawah, yang berakibat mengangkat burung ke udara. Jika sayap
dilengkungkan, aliran udara berikutnya pada bagian atas meningkatkan tekanan
yang menghasilkan gaya ke bawah. Dengan cara ini burung diam di udara.
Burung
menggugurkan bulunya selama waktu-waktu tertentu untuk menjaga kemampuan
terbangnya. Bulu yang tua atau rusak akan langsung diperbarui. Bulu-bulu pada
kepala, tubuh dan sayap melindungi burung dari kelembaban dan dingin. Bulu-bulu
juga membantu burung membubung di udara. Bulu-bulu pada bagian sisi menutup
kulit yang lunak sekaligus membantu mengatur suhu tubuh.
Bulu merupakan
struktur beban yang ringan dengan kekerasan dan kekuatan daya rentang yang
hebat. Pada umunya bulu burung merupakan tipe bulu yang bergaris luar,
bulu-bulu pada rusuk yang berfungsi untuk menutupi tubuh dan membuat tubuh
menjadi lebih lurus dan ramping. Bulu tipe ini terdiri dari bulu yang cekung
(calamus), muncul dari folikel kulit dan tangkai atau rachis yang merupakan
kelanjutan dari bulu dan melahirkan banyak barb
(Hickman, 2003).
Sedangkan pada
bulunya merpati mempunyai tipe bulu pluame, atau bulu yang sempurna.
Gambar struktur bulu pada merpati
Susunan plumae terdiri dari :
-
Shaft (tangkai), yaitu poros utama
bulu.
-
Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
-
Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu
yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
-
Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang
merupakan cabang-cabang lateral dari rachis.
TUGAS
ANATOMI HEWAN
“Struktur dan Anatomi Bulu pada Aves”
OLEH :
NAMA : LD. ADI PARMAN RUDIA
STAMBUK : F1D1 10 043
JURUSAN : BIOLOGI
KELAS : A
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
silahkan di copas, tapi jangan lupa koment ya broo..
BalasHapus