Tentang
Sahabat & Cinta ...
Selasa,
22 November 2012
Senandung
Cinta Dari Surga..
“DIA, DIA, DIA”
Aku bertahan pada satu keadaan. Aku terperangkap oleh
waktu, dimana waktu telah mempermainkan perasaanku. Aku tebus dengan arti
sebuah kesetiaan tapi manusia tercinta itu pergi mengambil dua sisi hati. Aku
bertahan pada simbol keikhlasan berharap indah pada akhir cerita. Walau hati
teriris perih, sampai saat ini aku masih ingin setia. Aku berani setia. Setia
menyimpan satu nama di hati walaupun aku tahu ada yang lebih baik darinya. Ku
sebut dia temanku tapi dia begitu dekat dengan ku. Ku sebut dia sahabat ku tapi
perasaan ini lebih dari itu. Ku sebut dia kekasih tapi dia bukan milikku. Tapi
saat ku sebut dia musuh tak ada perasaan benci sedikitpun untuknya. Lalu dia
itu siapa? Perasaan ku terombang ambing oleh satu rasa. Dia sakiti aku, aku
masih bisa memaafkannya. Dia khianatiku, aku masih bisa mengampuninya. Bahkan
saat dia tak menganggapku ada sama sekali, dia masih selalu ada dihatiku. Aku
beri dia bahagia, dia beri aku sedih. Aku beri dia obat, dia beri aku luka. Aku
beri dia kepercayaan, dia beri aku pengkhianatan. Luka disini masih terlihat
jelas. Ku menangis saat dia bilang suka yang lain. Di depanku dia katakan itu,
tanpa rasa bersalah, tanpa rasa dosa dan tanpa melihat air mataku. Yang dia
lihat hanya senyuman palsuku yang seolah-olah aku turut berbahagia atasnya. Aku
tak pernah marah dengan apa yang dia lakukan. Aku selalu tersenyum entah itu
saat aku sakit atau pun senang. Dia sering buat aku berbunga tapi seketika itu
pula dia buat bunga itu layu. Dia sering buat aku terbang tapi tiba-tiba juga dia
mengehempaskanku kembali. Ingin ku pergi berlari meninggalkannya tapi dia masih
terus disampingku. Kadang aku bertanya sebenarnya apa yang di hatinya. Saat aku
mencoba berlari menjauh darinya, dia mencoba menghentikannya. Saat aku rela
berhenti demi dia, dia perlahan melepaskan ku kembali. Dia selalu beri aku
harapan tanpa sebuah kepastian. Harapan itu juga sering mengganggu pikiranku.
Harapan itu selalu membuat aku berharap lagi terhadap dirinya. Jika aku harus
jujur, aku benar-benar sakit atas keadaan ini. Ku rasa luka ku makin hari makin
bertambah parah saat aku harus dekat dengan dia tanpa status apapun. Dia bukan
siapa-siapaku tapi dia masih bisa memanjakanku, dia masih menjagaku. Sebenarnya
aku siapa dia dan dia siapa aku? Kenapa kita masih sering dipertemukan dengan
sebuah alasan yang gak pasti? Ingin sekali aku membuang semua perasaanku ini.
Tapi ternyata logika ku tak pernah bisa mengalahkan perasaanku. Perasaanku
selalu menang, dia selalu menang.
TUHAN, KENAPA ENGKAU MENGIJINKANKU MENYAYANGI ORANG
YANG MENYAKITIKU? Itu indah kata hatiku. Mencintai adalah keindahan. Mungkin
ini memang jalanku mencintai tanpa dicintai. Aku percaya semua tak akan
sia-sia. Jika kita menginginkan sesuatu dengan teramat sangat, suatu saat kita
akan mendapatkan sesuatu itu. Entah itu kapan. Kadang aku percaya suatu saat
nanti akan ada orang yang akan menyayangiku seperti aku menyayanginya. Tapi
kepercayaan itu kadang luntur karena hatiku masih bersamanya. Bagaimana bisa
orang menyayangiku sedangkan hatiku masih untuknya. Bukan aku tak bisa mencari
penggantinya, tapi aku hanya lelah memulainya dari awal lagi. Aku bukan seorang
wanita yang gampang jatuh cinta. Justru aku wanita yang susah melupakan cinta.
Saat aku benar-benar mencintai seseorang, maka akan terasa sulit bagiku untuk
melupakannya kelak. Saat ini masih dia, dia, dia dan hanya dia yang ada
dihatiku. Walaupun aku tahu, tak ada aku dihatinya. Tapi aku percaya Tuhan.
Tuhan memberikan aku keterpurukan ini karna Tuhan sayang aku. Dia mengajarkan
aku dewasa. Dia ingin aku selalu dekat dengan-Nya. Dia juga mengajarkan aku
bagaimana mencintai dan menyayangi seseorang dengan setulus-tulusnya. Dia
mengajarkan arti sebuah ketulusan dan kesetiaan. Aku percaya Tuhan selalu
memelukku. Aku masih dekat dengan-Nya. Dengan Tuhan segalanya PASTI.
Editor : Ady99
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
boleh ji di copas filenya, asal dicoment jg :)